AKHLAK TASAWUF
Baik dan Buruk Menurut Ajaran Islam
Di Susun :
O
L
E
H
Nama
: Muhammad Taufiq
Kelas
: III “ D “
TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (
STAIN )
KOTA PONTIANAK
TAHUN PELAJARAN 2012
Baik dan Buruk Menurut Ajaran
Islam
Ajaran islam adalah ajaran yang bersumberkan wahyu Allah S.W.T. Menurut ajaran agama islam penentuan baik dan buruk harus didasarkan pada Al-quran dan Hadist. Didalam Al-Qur’an maupun hadist banyak dijumpai istilah yang mengacu pada yang baik dan yang buruk. Diantara istilah yang mengacu pada hal yang baik misalnya al-hasanah, thayyibah, khair, mahmudah, karimah dan al-birr.
1. Al-Hasanah
Al-Raghib
Asfahani mengemukakan bahwa sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu
yang disukai atau yang dipandang baik adalah hasanah. Hasanah dibagi
menjadi tiga, pertama hasanah dari segi akal, kedua hasanah dari segi
nafsu/keinginan dan hasanah dari panca indra. Lawan dari hasanah adalah
Al-sayyiah. Yang termasuk hasanah misalnya keuntungan,kelapangan rezeki dan
kemenangan.
Sebagaimana Firman Allah :
اُدْعُ اِلىَ
سَبِـيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَــنَةِ ( النحــل : 125 )
" Ajaklah manusia menuju Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik " ( QS. Al-Nahl,
16 : 125 )
2. Al-Thayyibah
Kata Al-thayyibah khusus digunakan untuk menggambarkan
sesuatu yang
memberikan kelezatan kepada panca indra dan jiwa, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal dan sebagainya. Lawan dari Al-thayyibah adalah
Al-qhabibah yang artinya buruk.
Sebagaimana Firman Allah :
وَاَنْـــزَلْــنَا
عَلَيْـــكُمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَى كُــلُوْا مِنْ طَــيِّــبَاتِ
مَارَزَقْـــنَاكُـــمْ ( البقــرة : 57 )
Artinya
: Kami turunkan kepadamu “manna” dan “salwa”. Makanlah dari makanan yang
baik-baik yang kami berikan kepadamu. ( QS. Al-Baqarah, 2 : 57 )
3. Al-Khair
Kata
Al-khair digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang baik oleh seluruh umat
manusia, seperti berakal, adil, keutamaan dan segala sesuatu yang bermanfaat. Lawannya
adalah Al-syarr.
Sebagaimana Firman Allah :
وَمَــنْ
تَـــطَـوَّعَ خَـــيْرًا فَــاِنَّ اللَّهَ شَـــاكِرٌ عَــلِيْـــمٌ ( البقــرة : 158 )
Artinya
: Barang siapa yang melakukan sesuatu
kebaikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan
lagi Maha Mengetahui ( QS. Al-Baqarah, 2 : 158 )
4. Karimah
Kata
Al-karimah digunakan untuk menunjukkan pada perbuatan dan ahklak yang terpuji
yang ditampakkan pada kehidupan sehari-hari. Selanjutnya kata karimah biasa
digunakan untuk menunjukkan perbuatan yang terpuji yang sekalanya besar, seperti
menafkahkan hartanya dijalan Allah dan berbuat baik pada orang tua.
Sebagaimana Firman Allah :
فَلاَ
تَــقُلْ لَّــهُمَــا اُفٍّ وَّلاَ تَــنْهَرْهُــمَا وَقُــلْ لَّــهُــمَا
قَوْلاً كَرِيْــمًا ( الاســـراء : 23 )
Artinya
: Janganlah kamu mengucapkan kata “uh” kepada kedua orang tua, dan janganlah
membentaknya, dan ucapkanlah pada keduanya ucapkan yang mulia ( QS. Al-Isra’,
17 : 23 )
5. Al-Mahmudah
Kata
ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang utama sebagai akibat dari
melakukan sesuatu yang disukai Allah SWT. Dengan demikian
kata Al-mahmudah lebih menunjukkan pada kebaikan yang bersifat batin dan
spiritual.
Sebagaimana Firman Allah :
وَمِـــنَ
الَّـــيْلِ فَتَــهَــجَّدْ بِــهِ نَــافِـــلَــةً لَّكَ عَــشَى اَنْ
يَـــبْــعَثَكَ رَبَّكَ مَـــقَامـاً مَّحْمُـــوْدًا ( الاســـراء : 29 )
Artinya
: Dan dari sebagian malam hendaknya engkau bertahajjud mudah-mudahan Allah akan
mengangkat derajatmu pada tempat yang terpuji. ( QS. Al-Isra’, 17 : 29 )
6. Al-Birr
Kata
Al-birr digunakan untuk menunjukkan pada upaya memperluas melakukan perbuatan
yang baik. Kata tesebut terkadang digunakan sebagai sifat Allah dan terkadang
juga untuk manusia. Jika kata tersebut diguanakan untuk sifat Allah, maka
maksudnya adalah bahwa Allah memberikan pahala yang besar, dan jika digunakan
untuk manusia, maka yang dimaksud adalah ketaatannya. ( dijelaskan dalam surah
Al-Baqarah : 177 ).
Adanya berbagai istilah kebaikan
yang demikian variatif yang diberikan al-qur’an dan hadis itu menunjukkan bahwa
penjelasan tentang sesuatu yang baik menurut ajaran Islam jauh lebih lengkap
dan komprehensif dibandingkan dengan arti kebaikan yang dikemukakan sebelumnya.
Berbagai istilah yang mengacu pada kebaikan itu menunjukkan bahwa kebaikan
dalam pandangan Islam meliputi kebaikan yang bermanfaat bagi fisik, akal,
rohani, jiwa, kesejahteraan di dunia dan akhirat serta akhlak yang mulia.
Untuk menghasilkan kebaikan yang demikian, Islam memberikan tolak ukur yang
jelas, yaitu selama perbuatan yang dilakukan itu ditujukan untuk mendapatkan
keridhaan Allah yang dalam pelaksanaannya dilakukan dengan ikhlas.
Selanjutnya dalam menentukan perbuatan yang baik dan buruk itu, Islam
memperhatikan kriteria lainnya yaitu dari segi cara melakukan perbuatan itu.
Seseeorang yang berniat baik, tapi dalam melakukannya menempuh cara yang salah,
maka perbuatan itu dipandang tercela.
Selain itu perbuatan yang dianggap baik oleh Islam juga adalah perbuatan yang
sesuai dengan petunjuk al-qur’an dan al-sunnah, dan perbuatan yang buruk adalah
perbuatan yang bertentangan dengan al-qur’an dan al-sunnah. Namun demikian,
al-qur’an dan al-sunnah bukanlah sumber ajaran yang eksklusif atau tertutup.
Kedua sumber itu bersikap terbuka untuk menghargai bahkan menampung pendapat
akal pikiran, adat istiadat dan sebagainya yang dibuat manusia, dengan catatan
semuanya itu tetap sejalan dengan petunjuk al-qur’an dan al-sunnah. Ketentuan
baik dan buruk yang didasarkan pada logika dan filsafat dengan berbagai
alirannya tertampung dalam istilah etika, atau ketentuan baik-baik yang
didasarkan atas istilah adat istiadat tetap diakui dan dihargai keberadaannya.
Ketentuan baik-buruk yang terdapat pada etika dan moral dapat digunakan sebagai
sarana atau alat untuk menjabarkan ketentuan baik dan buruk yang ada didalam
al-qur’an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar