SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGRI (
STAIN )
KOTA PONTIANAK
TUGAS INDIVIDU
MATERI
PAI DASAR
NAMA HARI AKHIR
Dosen Pengampu : Dra.
Syarifah Asmiati, M. SI
Oleh :
Nama
: Muhammad Taufiq
Nim : 1111111171
Semester /Kelas : Genap / 4 D
Kelas : VI ( enam ) Sekolah Dasar
Materi : Nama-Nama Hari Akhir
Waktu : 20 /
25 Menit
Tujuan
Pembelajaran :
1.
Siswa dapat menyebutkan nama-nama hari akhir.
2.
Siswa dapat
mengetahui sebagian Istilah nama-nama hari akhir.
3.
Siswa dapat menyebutkan tanda-tanda hari akhir
Indikator
1. Menyebutkan
nama lain hari akhir.
2. Mengetahui istilah nama-nama hari akhir.
3. Menyebutkan
tanda-tanda hari akhir.
Uraian
Materi :
A.
Pengertian Hari Akhir
Hari akhir
disebut juga dengan hari kiamat, artinya hari kebangkitan. Pada hari
kebangkitan ini semua manusia yang telah meninggal dibangkitkan kembali untuk
mempertanggung-jawabkan semua amal perbuatannya selama hidup di dunia.
Pada saat terjadinya hari akhir, semua makhluk yang ada di dunia ini akan musnah, langit hancur, gunung-gunung meletus, lautan meluap, dan bumi memuntahkan segala isinya.[1]
Pada saat terjadinya hari akhir, semua makhluk yang ada di dunia ini akan musnah, langit hancur, gunung-gunung meletus, lautan meluap, dan bumi memuntahkan segala isinya.[1]
B.
Nama-nama Hari Akhir
Sebutan nama
hari kiamat itu banyak sekali, ada 31 nama yang disebutkan Allah dalam
Al-Qur’an, di antaranya :
1. Yaumul Qiyamah
yang artinya hari kiamat.
2. Yaumud Din
yang artinya hari pembalasan.
3. Yaumul Fath
yang artinya hari kemenangan.
4. Yaumut
Talaq yang artinya hari perpisahan
5. Yaumul Jam’i
yang artinya hari berhimpun.
6. Yaumut
Taghabun yang artinya hari ditampakkan kesalahan-kesalahan.
7. Yaumul
Khulud yang artinya hari kekekalan.
8. Yaumul
Khuruj yang artinya hari keluar.
9. Yaumul Hasyr
yang artinya hari penyesalan.
10. Yaumul
Fashl yang artinya hari keputusan
Disamping itu
secara khusus dalam Al-Qur’an ada beberapa nama lain yang berarti hari kiamat
di antaranya Al-Qari’ah, Al-Waqi’ah, Al-Haqqah, dan As-Sa’ah, dan lain
sebagainya.[2]
C.
Istilah nama hari akhir
1.
Yaumul ba’ats
Periode pertama
dari kehidupan akhirat adalah yaumul-ba’ats, yaitu hari dibangkitkannya
manusia dari alam kubur atau alam barzakh. Alam barzah adalah
alam tempat manusia setelah meninggal dunia hingga sebelum dibangkitkan. Di
alam barzah itu malaikat Munkar dan Nakir memeriksa keimanan setiap manusia
beserta amal perbuatannya. Orang yang beriman dan beramal shaleh akan
mendapatkan nikmat kubur, sedangkan orang yang ingkar dan berdosa akan
memperoleh siksa kubur. Dengan ditemani amal perbuatannya itulah manusia
tinggal di alam barzah sambil menunggu hari kebangkitan.
Setelah dunia
ini hancur dan semuanya mati, Allah mengutus malaikat Isrofil untuk meniup
sangkakala yang ke dua. Saat itulah alam dunia yang hancur berubah menjadi alam
akhirat, dan pada saat itu pulalah manusia dibangkitkan dari alam kubur/barzah
dalam keadaan yang bermacam-macam, sesuai dengan amal yang telah dilakukannya.
Allah berfirman sebagai berikut:
Artinya,”Pada
hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya
diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.” (Q.S.
Az-Zalzalah/99:6)[3]
2.
Yaumul mahsyar
Setelah dibangkitkan dari kubur, kemudian
semua umat manusia digiring untuk berkumpul pada suatu tempat yang amat luas
yang bernama Padang Mahsyar guna menerima catatan amalnya masing-masing. Hari dikumpulkannya manusia di
Padang Mahsyar guna menerima semua catatan amal perbuatannya itulah yang
disebut Yaumul Mahsyar. Diceritakan dalam Al-Qur’an bahwa sikap manusia
dalam menerima catatan amal perbuatannya itu berbeda-beda, tergantung amal
perbuatannya. Ada yang menerimanya dengan tangan kanan, ada yang dengan tangan
kiri, dan ada pula yang dengan punggungnya. Adapun dasar tentang adanya
yaumul mahsyar adalah firman Allah sebagai berikut:
Artinya,”Dan (Ingatlah) akan hari
(yang ketika itu) kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat
bumi itu datar dan kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan
seorangpun dari mereka. (Q.S. al-Kahfi/18:47)[4]
3.
Yaumul hisab dan
Yaumul Mizan
Setelah manusia menerima catatan amal perbuatannya di
padang Mahsyar, lalu diadakan pemeriksaan dan perhitungan amal baik dan
buruknya yang disebut yaumul hisab. Saat menjalani hisab, manusia hanya
dapat pasrah dengan keadaan masing-masing dan dengan penyesalan yang dalam.
Mulut mereka ditutup rapat-rapat sehingga tidak dapat berbicara dusta.
Tangan–tangan mereka dibiarkan berbicara tentang apa yang dilakukan di dunia
dan kaki-kaki mereka memberikan kesaksian atas semua perbuatan mereka di dunia,
sehingga tiada satupun yang dapat mengelak atau berdusta seperti di dunia.
Allah berfirman sebagai berikut:
Artinya,”Pada
hari Ini kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada kami tangan mereka dan
memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” (
Q.S.Yâsin: 65)
Setelah selesai pemeriksaan dan perhitungan,
selanjutnya amal perbuatan itu ditimbang untuk diketahui secara pasti
keberadaan amal baik dan buruknya. Penimbangan dilakukan seadil-adilnya,
tanpa ditambah atau dikurangi sedikit pun, karena nantinya sekecil apa pun
kebaikan dan keburukan yang dilakukan manusia akan mendapatkan balasan yang
setimpal. Hari penimbangan amal perbuatan manusia itu disebut yaumul mizan.[5]
4.
Yaumus Shirath
Setelah ditimbang amal perbuatannya, untuk menerima
balasan yang sebenar-benarnya atas amal perbuatannya, setiap manusia disaratkan
berjalan melewati Sirathal mustakim ( jembatan yang lurus yang menurut riwayat
amat sangat kecil dan tajamnya tujuh puluh kali lipat dari pisau cukur). Bagi
orang yang banyak beramal baik, maka akan dapat melewati jembatan atau ash
sirath tersebut dengan selamat, tetapi bagi orang yang banyak beramal buruk
maka akan terjatuh dari jembatan tersebut dan akhirnya dimasukkan ke dalam
neraka selama-lamanya.[6]
5.
Yaumul Jaza’
Yaumul jaza’ adalah hari dimana manusia mulai menerima
pembalasan yang sebenar-benarnya dari semua amal perbuatannya di dunia, yakni
masuk surga atau neraka. Surga adalah suatu
tempat yang disediakan sebagai pembalasan bagi setiap orang yang beriman dan
beramal sholeh, Ia akan mendapatkan tempat di surga dan kenikmatan yang tak
terhingga. Sedangkan Neraka adalah tempat yang sengsara dan hina
sehingga tak dapat digambarkan dengan pancaindera, dan itu disediakan sebagai
balasan orang yang tidak mau beriman kepada Allah SWT.[7]
6.
Pembalasan Amal Baik dan Buruk
Berbahagialah
bagi manusia yang beriman kepada Allah SWT serta banyak berbuat kebajikan
(beramal saleh), karena mereka akan memperoleh kehidupan yang bahagia dan
sejahtera serta penuh dengan kenikmatan di Surga.
Adapun
manusia yang selama hidupnya di dunia banyak melakukan perbuatan buruk
dan tercela, bahkan kafir kepada Allah SWT, maka mereka akan memperoleh
kerugian dan kesengsaraan berupa azab yang sangat pedih di neraka. Semua amal perbuatan manusia akan
mendapatkan balasan dari Allah SWT Seperti diterangkan dalam Al Qur’an surat Al
Zalzalah:
Artinya,”Barangsiapa yang
mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Az-Zalzalah : 7-8).[8]
D.
Ayat-ayat Al-Qur`an yang
berkaitan dengan Hari Akhir
Di dalam al-Qur’an nyaris tidak ada surat yang tidak
menjelaskan tentang hari akhir/kiamat. Hal ini menegaskan bahwa kedatangan hari
kiamat pasti akan tiba pada waktu yang dijanjikan oleh Allah. Karena itu
manusia harus mengimaninya dan tidak boleh mengingkarinya. Berikut ini akan
dikemukakan ayat-ayat al-Qur’an yang menerangkan bakal terjadinya hari kiamat.
- Surat al-An’âm ayat 134
Artinya,”Sesungguhnya apa yang
dijanjikan kepadamu pasti datang, dan kamu sekali-kali tidak sanggup menolaknya.” (Q.S. Al-An’âm/6:134).
Hari kiamat yang telah dijanjikan
oleh Allah pasti akan terjadi dan semua manusia akan mengalaminya, tak satu pun
manusia yang dapat mengelaknya dan menghindari ketentuan Allah.
- Surat al-Ankabût ayat 5
Artinya,”Barangsiapa yang mengharap
pertemuan dengan Allah, Maka Sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu,
pasti datang. dan dialah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S.
Al-Ankabut/29 :5)
Setiap orang yang beriman pasti
mengharapkan pertemuan dengan Allah. Pertemuan dengan Allah pada hari kiamat merupakan
karunia rahmat yang paling tinggi nilainya. Sebab menurut sabda Rasulullah yang
artinya: “ada dua kebahagian yang didapatkan bagi orang yang berpuasa
yaitu ketia ia berbuka puasa dan pada saat berjumpa dengan Allah”.
Karena harapan untuk berjumpa dengan Allah itulah, sehingga dapat mendorong
orang yang beriman mau melaksanakan amal shaleh dan berusaha sekuat tenaga
untuk menjauhi perbuatan yang dilarang oleh Allah. Imam al-Ghazali menandaskan
bahwa kenikmatan yang paling besar dan utama bagi manusia adalah diberinya
kesempatan berjumpa dengan Allah SWT. Itulah seagung-agungnya kenikmatan bagi
manusia. Sehingga setiap manusia yang beriman mendambahkan dapat berjumpa
dengan-Nya.[9]
- Surat Luqmân ayat 34
Artinya,”Sesungguhnya
Allah, Hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah
yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada
seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya
besok[1187]. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan
mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.(QS.
Luqmân/31:34)
Datangnya hari
kiamat sengaja dirahasiakan oleh Allah, sehingga tidak seorang pun
mengetahuinya. Nabi Muhammad Saw sendiri tidak mengetahui ketika ditanya
tentang kejadian hari kiamat, beliau hanya menjawab hanya Allah yang
mengetahuinya. Namun demikian, Rasulullah SAW memberi-tahukan kepada kita
beberapa tanda-tanda kiamat, ada yang disebut dengan tanda-tanda kecil (’alamat
sughra) dan ada yang disebut dengan tanda-tanda besar (’alamat kubra).
’Alamat kubra menunjukkan kiamat sudah sangat dekat sekali.[10]
E. Tanda-Tanda Hari Akhir
1. Terbitnya matahari dari arah barat
dan terbenam dari arah timur. Hal ini terjadi karena perubahan besar dalam
susunan alam semesta.
2. Keluarnya suatu binatang yang sangat
aneh. Binatang ini dapat bercakap-cakap kepada semua orang dan menunjukkan
kepada manusia bahwa kiamat sudah sangat dekat.
3. Datangnya Al-Mahdi. Beliau termasuk
keturunan dari Rasulullah SAW. Oleh karena itu, beliau serupa benar akhlak dan
budi pekertinya dengan Rasulullah SAW.
4. Munculnya Dajal. Dajal adalah
seorang yang muncul sebagai tanda semakin dekat datangnya kiamat. Dajal bermata
buta sebelah dan mengaku sebagai “Tuhan”.
5. Hilang dan lenyapnya Al-Qur’an dan
mushaf, hafalan dalam hati. Bahkan lenyap pulalah yang ada di dalam hati
seseorang.
6. Berkumpulnya manusia, seperti
selamatan kelahiran, khitanan, perkawinan, ulang tahun, dll. Akan tetapi tidak
pernah sedikit pun dijalankan perintah-perintah-Nya serta dijauhi larangan-Nya.
7. Turunnya Nabi Isa as. Beliau akan
turun ke bumi ini di tengah-tengah merajalela pengaruh Dajal.[11]
Sumber Belajar :
Ahmad, Muhammad, Tauhid ilmu
kalam. Bandung: CV Pustaka Setia, 1998
Arifin, Mahroji, Aqidah Akhlak,
Jaten: CV Pratama.
Evaluasi :
1. Sebutkan 5 nama-nama hari akhir ?
2. Sebutkan 3 Tanda-Tanda Hari Akhir ?
3. Jelaskan 2 Pengertian nama hari akhir ?
bisa tolong sebutkan semuanya gak nama nama hari akhir, soalnya ade saya ada pr kata gurunya semuanya harus di sebutin
BalasHapusTerimakasih pemberitahuannya.. (y)
BalasHapusMas e koq cantik banget
BalasHapusTp...trimz ya. Barokallooh
BalasHapus